Ahsanallahu ilaikum. Ia bertanya, “Kapan seseorang dikatakan telah membaca Zikir Pagi dan Zikir Petang,
jika ia telah membacanya semua, atau cukup membaca sebagiannya saja?
Jika ia telah membaca zikir, meskipun hanya sedikit, maka ia telah berzikir.
Tapi seperti ini, jika dikatakan ia belum membaca Zikir Pagi
karena harus menyelesaikan bacaan dengan jumlah yang ada sesuai dengan yang ia pilih.
Bisa jadi ini dapat memberatkan,
karena banyak kesibukan dan lain sebagainya.
Namun, di antara rahmat Allah bagi kita, Allah tidak membebani kita dengan banyak zikir
yang harus kita baca setiap pagi dan petang.
Allah menyebutkan zikir-zikir yang dengannya kita dapat dikatakan telah mengerjakan perintah berzikir.
Allah juga menyebutkan zikir-zikir yang dengannya kita dapat meraih keuntungan besar dan perniagaan menguntungkan.
Jika seseorang berzikir dengan mengucapkan, “Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah …” dan seterusnya
sebanyak 10 kali, maka seakan-akan ia telah memerdekakan seorang budak.
Jika ia membacanya sebanyak 100 kali, maka seakan-akan ia memerdekakan 10 budak.
Jika ia membaca lebih banyak dari itu, maka Nabi bersabda, “Tidak ada yang lebih baik darinya kecuali yang membaca zikir itu lebih banyak lagi.
Namun, dalam kesempatan ini saya sarankan agar kita semua memiliki buku zikir
dan berusaha selalu membaca zikir-zikir pagi
sebelum keluar rumah,
dan membaca zikir-zikir petang sebelum tidur.
Lalu saat ia hendak tidur, hendaklah ia selalu membaca zikir-zikir sebelum tidur
yang harus dibaca saat bersiap untuk tidur di tempat tidurnya.
Jika ia telah kembali bangun, maka hendaklah ia juga membaca zikir-zikir itu lagi.
Ini adalah kebaikan besar yang dapat ia raih.
Kemudian ia juga (dengan zikir itu)
telah mendatangkan perlindungan penuh, baginya keutamaan dari Allah Jalla wa ‘Ala, dan lain sebagainya.
Seperti yang disebutkan dalam hadis tentang Ayat Kursi,
tentang kisah seseorang yang mencuri makanan, ketika Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sedang menjaganya.
Lalu pada malam ketiga, pencuri itu berkata, “Lepaskan aku, dan aku akan mengajarkanmu ucapan yang bermanfaat bagimu …” (Yakni Ayat Kursi).
====
أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ يَقُولُ مَتَى يُطْلَقُ عَلَى الرَّجُلِ أَنَّهُ ذَكَرَ أَذْكَارَ الصَّبَاحِ وَالْمَسَاءِ
إِذَا ذَكَرَهَا كُلَّهَا أَوْ بَعْضَهَا يَكْفِي؟
هُوَ إِذَا ذَكَرَ اللهَ بِأَقَلِّ ذِكْرٍ قَدْ ذَكَرَ اللهَ
لَكِنْ مِثْلُ هَذَا إِذَا قَالَ مَا ذَكَرَ أَذْكَارَ الصَّبَاحِ
يَحْتَاجُ إِلَى أَنْ يَسْتَوْعِبَ عَلَى اخْتِيَارِهِ الْعَدَدَ الَّذِي يَسْتَعْمِلُهُ
وَقَدْ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مَشَقَّةٌ
بِانْشِغَالٍ وَغَيْرِ ذَلِكَ
لَكِنْ مِنْ رَحْمَةِ اللهِ عَلَيْنَا أَنَّهُ مَا كَثَّفَ عَلَيْنَا أَذْكَارًا
عَلَيْنَا أَنْ نَقُولَهَا عِنْدَ الصَّبَاحِ وَعِنْدَ الْمَسَاءِ
ذَكَرَ الْأَشْيَاءَ الَّتِي يَحْصُلُ بِهَا تَحْقِيقَ الْأَمْرِ
وَذَكَرَ الْأَشْيَاءَ الَّتِي يَحْصُلُ فِيهَا الرِّبْحَ الْعَظِيمَ وَالتِّجَارَةَ الرَّابِحَةَ
إِذَا ذَكَرَ اللهَ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِلَى آخِرِهَا
عَشَرَ مَرَّاتٍ كَانَ كَأَنَّمَا أَعْتَقَ رَقَبَةً مَمْلُوكَةً
فَإِنْ قَالَهَا مِئَةً كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ عَشَرَ
فَإِنْ كَانَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلِذَلِكَ قَالَ لَا يُمَاثِلُ أَحَدٌ إِلَّا مَنْ قَالَ أَكْثَرَ مِمَّا يَقُولُ
لَكِنْ فِي هَذِهِ الْمُنَاسَبَةِ أَنْصَحُ أَنَّ الْوَاحِدَ يَكُونُ عِنْدَهُ كِتَابُ الْأَذْكَارِ
وَيَحْرِصُ عَلَى قِرَاءَةِ أَذْكَارِ الصَّبَاحِ
قَبْلَ أَنْ يَخْرُجَ مِنَ الْمَنْزِلِ
وَيَقْرَأُ أَذْكَارَ الْمَسَاءِ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ
وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ عَلَى فِرَاشِهِ يَحْرِصُ عَلَى أَنْ يَقْرَأَ أَذْكَارَ النَّوْمِ
الَّتِي تُقَالُ عِنْدَ تَهَيُّئِ الْإِنْسَانِ لِلنَّوْمِ عَلَى الْفِرَاشِ
إِنِ اسْتَيْقَظَ وَرَجَعَ أَنْ يُعِيدَ تِلْكَ الْأَذْكَارَ
هُوَ خَيْرٌ عَظِيمٌ يَحْصُلُ عَلَيْهِ
ثُمَّ هُوَ أَيْضًا
اسْتِحْضَارُ حِرَاسَةٍ تَامَّةٍ لَهُ فَضْلٌ مِنَ اللهِ جَلَّ وَعَلَا إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ
كَحَدِيثِ آيَةِ الْكُرْسِيِّ
قِصَّةُ الشَّخْصِ الَّذِي يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ وَأَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَحْرُسُهُ
وَفِي الثَّالِثَةِ قَالَ دَعْنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ تَنْفَعُكَ